Percobaan 1 : Reaksi Eksoterm dan Endoterm
A. Tujuan percobaan
Tujuan percobaan ini adalah
menyelidiki reaksi-reaksi yang bersifat eksoterm dan endoterm.
Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi
yang melepaskan kalor,sedangkan reaksi endotrm adalah reaksi yang menyerap
kalor. Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor,CaO(s)Dimasukan
ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) => Ca(OH)2(aq)
Reaksi di atas eksoterm, berarti
sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke lingkungan. Kandungan kalor
sistem menjadi berkurang.
Contoh reaksi endoterm adalah
pelarutan amonium khlorida, Na4Cl.
NH4Cl(s) + Air => NH4Cl(aq)
Sistem menyerap sejumlah kalor dari
lingkungan sekitar, sehingga jika wadah reaksi kita raba, terasa dingin. Hal
ini menunjukkan bahwa kalor setelah reaksi lebih besar dibanding sebelum
reaksi.
Contoh yang lebih sederhana dari
perubahan fisis. Mungkin contoh ini dapat memberikan penjelasan lebih baik
tentang terjadinya perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya.
Air mendidih mengandung kalor lebih banyak dibandingkan dengan es. Bila jari
disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan
oleh adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari. Sebaliknya, jika jari
menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa dingin itu disebabkan oleh perpindahan
kalor dari jari ke es.
Apa yang sebenarnya terjadi dapat
dinyatakan sebagai berikut: kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih
rendah. Perpindahan kalor yang terjadi karena adanya perbedaan suhu. Bila dua
benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarrkan dalam keadaan demikian,
lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu dinamakan
kesetimbangan termal. Jadi pada kesetimbangan termal tidak terjadi lagi
perpindahan kalor dari benda satu ke benda lainnya.
Harga ∆H Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Pada suatu reaksi yang tergolong
eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal
ini menunjukkan bahwa Hp lebih kecil dari Hr. Oleh karena itu ∆H bertanda
negatif (-). Sebaliknya pada reaksi endoterm, Hp lebih besar dari Hr, karena
ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem dengan demikian, maka pada reaksi
endoterm ∆H bertanda positif (+).
Reaksi eksoterm, Hp < Hr, sehingga ∆H bertanda negatif (-)
Reaksi endoterm Hp>Hr, sehingga ∆H bertanda positif(+)
Persamaan Termokimia
Penulisan suatu persamaan reaksi yang
disertai dengan harga perubahan entalpinya dinamakan persamaan termokimia.
Berikut diberikan contoh persamaan termokimia untuk reaksi eksoterm dan
endoterm.
Persamaan trermokimia untuk reaksi eksoterm:
CaO(s) + CO2(g) => CaCO3(s) ∆H=
-a kJ
Persamaan termokimia untuk reaksi endoterm:
CaCO3(s) => CaO(s) + CO2(g)
∆H= +a kJ
Alat
|
Bahan
|
Tabung reaksi kecil
|
Larutan HCl 1M
|
Pengaduk (spatula)
|
Larutan NaOH 1M
|
Pita Mg
|
Serbuk NH4Cl
|
Kristal Ba(OH)2
|
|
Kristal [CO(NH2)2]
|
D. Cara kerja
1.
Masukkan 2 ml larutan HCl 1 M ke dalam
tabung reaksi dan tambahkan 2 pita Mg. Biarkan bereaksi dan pegang dasar tabung
reaksi, rasakan panas atau dingin. Catatlah pada lembar pengamatan.
2.
Masukkan 2 ml larutan HCl 1 M ke dalam
tabung reaksi dan tambahkan 2 ml larutan NaOH 1 M, amati seperti langkah 1.
3.
Masukkan 1 sendok kecil serbuk NH4Cl
ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 1 sendok kecil Ba(OH)2, aduk rata dan
amati seperti langkah 1.
4.
Masukkan 1 sendok kecil kristal urea
ke dalam tabung reaksi dan tambahkan air 2 ml, aduk dan amati seperti langkah
1.
No.
|
Zat yang direaksikan
|
Pengamatan
|
1.
|
Mg(s) + HCl(aq)
|
Panas
|
2.
|
NaOH(aq) + HCl(aq)
|
Panas
|
3.
|
NH4Cl(s)+Ba(OH)2(aq)
|
Dingin
|
4.
|
CO(NH2)2(s) + H2O(l)
|
Dingin
|
1. Tentukanlah
reaksi yang bersifat eksoterm!
2. Tentukanlah
reaksi yang bersifat endoterm!
3.
Tulislah persamaan termokimianya!
Jawab
1. Mg(s)
+ HCl(aq) dan NaOH(aq) + HCl(aq)
2. NH4Cl(s)+Ba(OH)2(aq)
dan CO(NH2)2(s) + H2O(l)
3. Mg(s)
+ HCl(aq) => MgCl + H+
NaOH(aq)
+ HCl(aq) => NaCl + H2O
NH4Cl(s)+Ba(OH)2(aq)
=> BaCl + NH4(OH)2
CO(NH2)2(s)
+ H2O(l) => 2NH3 + CO2
Dari pengamatan kelompok kami, dapat dilihat
bahwa reaksi yang bersifat eksoterm adalah reaksi yang bersuhu tinggi (panas).
Sedangkan reaksi yang bersifat endoterm adalah reaksi yang bersuhu rendah
(dingin).
Percobaan 2 : Penentuan Perubahan Entalpi
dengan Kalorimetri
Pada percobaan ini akan dirtentukan perubahan
entalpi reaksi antara NaOH dan HCl, dengan reaksi
NaOH(aq)
+ HCl(aq) => NaCl(aq) + H2O(l)
Kalor adalah energi dalam yang dipindahkan
dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah ketika kedua benda
disentuhkan (dicampur). Sedangkan energi dalam menyatakan total energi, yaitu
jumlah energi kinetik dan energi potensial, yang dmiliki oleh seluruh
molekul-molekul yang terdapat dalam benda.
Kalor (panas) berbeda dengan suhu walaupun
keduanya berhubungan erat. Misalnya suatu panci air panas lebih banyak
mencairkan es daripada nyala sebuah korek api. Jadi walaupun nyala korek api
mempunyai suhu yang lebih tinggi tetapi menyimpan kalor yang lebih sedikit.
Pengertian kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah karena
perbedaan suhu.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur perubahan panas disebut dengan kalorimeter. Setiap kalorimeter
mempunyai sifat khas dalam mengukur panas. Ini terjadi karena kalorimeter
tersebut terbuat dari berbagai jenis seperti gelas, polietena dan logam
sehingga mempunyai kemampuan menyerap panas yang berbeda.
Kalorimeter menyerap panas, maka tidak semua
panas yang terukur. Untuk menentukan berapa banyaknya panas yang diserap oleh
kalorimeter beserta termometernya, sebelum kalorimeter digunakan terlebih
dahulu perlu diketahui konstanta atau tetapan kalorimeter yang digunakan dalam
percobaan.Salah satu cara untuk menentukan tetapan kalorimeter adalah dengan
mencampurkan volume tertentu air dingin (massa m1dan suhu T1)
dengan volume tertentu air panas (massa m2 dan suhu T2).
Jika kalorimeter tidak menyerap panas dari
campuran ini, maka kalor yang diberikan oleh air panas harus sama dengan kalor
yang diserap oleh air dingin. Harga tetapan kalorimeter diperoleh dengan membagi jumlah kalor yang
diserap oleh kalorimeter dengan perubahan temperatur .Dengan demikiantetapan
kalorimeter(kapasitas panas kalorimeter) dapat ditentukan. Penentuan kalor reaksi
secara kalorimetris didasarkan pada perubahan suhu larutan dan
kalorimeter dengan prinsip perpindahan kalor,yaitu kalor
yang diberikan sama dengan
jumlah kalor yang diserap.
Kelemahan kalorimeter adalah dapat menerima
panas. Karena itu kalorimeter harus dikalibrasi menggunakan tetapan yang
disebut tetapan kalorimeter. Dengan menggunakan tetapan kalorimeter ini dapat
diukur besarnya kalor yang diserap oleh kalorimeter sehingga perubahan kalor
dalam reaksi dapat diukur secara keseluruhan.
Menurut Robert Mayor kalor merupakan salah
satubentuk energi,hal ini dibuktikan ketika mngguncang-guncangbotol yang
berisikan air setelah diguncangkan naik.Pada tahun1818-1889 james joule yang
namanya digunakan sebagaisatuan SI menentukan bahwa munculnya atau
hilangnyasejumlah energi termis diikuti dengan munculnya atu hilangnyaenergi
mekanik yang ekiuvalen,Menurut James Joule kalor adalah salh satu bentuk energi
dandibuktikan melalui percobaan air dalam calorimeter ternyatakalornya sama
dengan usaha yang dilakukan.satuan kalor yangtimbul dinyatakan dalam satuan
kalor dan usaha yang dilakukanoleh beban dan dinyatakan dalam satuan joule .
Kapasitas
Panas dan Kapasitas Jenis
Bila energi panas ditambahkan suatu zat maka
temperatur yaitu biasanya naik, jumlah energi panas Q yang dibutuhkan untuk
menaikan temperatur suatu zat sebanding dengan perubahan temperatur.
Q=C∆T=mc∆T
Dengan C adalah kapasitas panas zat yang
didefinisikan sebagai energi panas yang dibutuhkan untuk menaikan temperatur
suatu zat dengan satu derajat.
c=
Q/m∆t
Dengan c adalah kapasitas panas zat (joule/k),
C adalah panas jenis (j/kg ), m adalah massa (kg). Berdasarkan asas black
jumlah kalor yang dilepas sama dengan jumlah kalor yang diterima.
Qterima=Qlepas
mc∆t+H∆t=mc∆t
mc(t2-t1)+H(t2-t1)=mc(t2-t1)
Menurut
hukum Hess, karena entalpi adalah fungsi keadaan, perubahan entalpi dari suatu
reaksi kimia adalah sama, walaupun langkah-langkah yang digunakan untuk
memperoleh produk berbeda. Dengan kata lain, hanya keadaan awal dan akhir yang
berpengaruh terhadap perubahan entalpi, bukan langkah-langkah yang dilakukan
untuk mencapainya.
Hal
ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung sekalipun tidak
dapat diukur secara langsung. Caranya adalah dengan melakukan operasi
aritmatika pada beberapa persamaan reaksi yang perubahan entalpinya diketahui.
Persamaan-persamaan reaksi tersebut diatur sedemikian rupa sehingga penjumlahan
semua persamaan akan menghasilkan reaksi yang kita inginkan. Jika suatu
persamaan reaksi dikalikan (atau dibagi) dengan suatu angka, perubahan
entalpinya juga harus dikali (dibagi). Jika persamaan itu dibalik, maka tanda
perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu menjadi -∆H).
Selain
itu, dengan menggunakan hukum Hess, nilai ∆H juga dapat diketahui dengan
pengurangan entalpi pembentukan produk-produk dikurangi entalpi pembentukan
reaktan. Secara matematis.
Untuk
reaksi-reaksi lainnya secara umum.
Harga
entalpi zat sebenarnya tidak dapat ditentukan atau diukur. Tetapi ∆H dapat
ditentukan dengan cara mengukur jumlah kalor yang diserap sistem. Misalnya pada
perubahan es menjadi air, yaitu 89 kalori/gram. Pada perubahan es menjadi air, ∆H
adalah positif, karena entalpi hasil perubahan, entalpi air lebih besar dari
pada entalpi es.
Termokimia
merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan entalpi yang
menyertai suatu reaksi. Pada perubahan kimia selalu terjadi perubahan entalpi.
Besarnya perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih antara entalpi
hasil reaksi dam jumlah entalpi pereaksi.
Pada
reaksi endoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih besar, sehingga ∆H
positif. Sedangkan pada reaksi eksoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih
kecil, sehingga ∆H negatif. Perubahan entalpi pada suatu reaksi disebut kalor
reaksi. Kalor reaksi untuk reaksi-reaksi yang khas disebut dengan nama yang
khas pula, misalnya kalor pembentukan,kalor penguraian, kalor pembakaran, kalor
pelarutan dan sebagainya.
Suatu
reaksi kimia dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari dua bagian
yang berbeda, yaitu pereaksi dan hasil reaksi atau produk. Perhatikan suatu
reaksi yang berlangsung pada sistem tertutup dengan volume tetap (∆V = 0), maka
sistem tidak melakukan kerja, w = 0.
Alat
|
Bahan
|
Bejana
plastik 250 ml
|
Larutan NaOH 1
M
|
Silinder ukur
50 ml
|
Larutan HCl 1 M
|
Termometer
0-50 ͦC
|
1. Ukurlah
suhu larutan NaOH.
2. Ukurlah
suhu larutan HCl.
3. Masukkanlah
kedua larutan tersebut ke dalam gelas plastik, aduk dengan termometer sampai
suhu tertinggi pada reaksi tersebut.
E. Hasil Pengamatan
1. Suhu
NaOH = 31 ͦC
Suhu HCL = 30 ͦC
2. Suhu
reaksi = 32.5
ͦC
3. Perubahan
Suhu
∆t = t2 – t1 = 32,5
ͦ-30,5 ͦ= 2 ͦC
Perhitungan :
Gunakan Rumus
Q = m x c x ∆t
Q = 10x4,18x2
=
83,6 J
1.
Tentukanlah ∆H reaksi dan persamaan
termokimianya !
2.
Jelaskanlah termasuk reaksi eksoterm
atau endoterm!
3.
Buatlah kesimpulan dari percobaan
tersebut !
Jawab:
1.
NaOH(aq) + HCl(aq)
=> NaCl + H2O
Karena reaksi
eksoterm berarti ∆H = -83,6 J
2.
Termasuk reaksi eksoterm, karena
suhunya menjadi panas atau naik.
3.
Kesimpulannya, NaOH(aq) +
HCl(aq) adalah reaksi eksoterm dengan ∆H=83,6 J
G. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan kelompok kami, NaOH(aq)
+ HCl(aq) => NaCl(aq) + H2O(l) merupakan
reaksi eksoterm, mempunyai suhu rata-rata 30,5
ͦC, mempunyai suhu reaksi 32,5
ͦC, mempunyai ∆t=2 ͦC, dan memiliki
kalor sebesar 83,6 J.
makasiiih
BalasHapusmakasih.. sangat membantu ^^
BalasHapus