iPada tahun 132 H/750 M, keturunan bani Umayyah ditumpas
habis dan menandai berkahirnya dinasti tersebut. Hanya Abdurrahman,
satu-satunya keturunan bani Umayah yang berhasil melarikan diri ke Andalusia
dan mendirikan dinasti Umayyah II di daratan Eropa tersebut. Sejalan dengan
pesatnya perkembangan Islam di Asia dan Afrika, Islam juga menyebar ke Eropa.
Yaitu melalui tiga jalan sebagai berikut.
1. Jalan
barat, yakni dilakukan dari Afrika Utara melalui Semenanjung Iberia di bawah
pimpinan thariq bin ziyad (711 M). Bahkan, tentara Islam dapat melewati
Pegunungan Pirenia yang akhirnya ditahan oleh tentara perancis di bawah
pimpinan karel martel di kota poitiers (732 M). Akhirnya, pemerintahan Khilafah
Umayyah memipmpin di semenanjung Iberia yang dikenal dengan bani Umayah II (711
M-1492 M) dengan ibukotanya Cordoba.
2. Jalan
tengah, yakni dilakukan dari Tunisia melalui Sisilia menuju sepenanjung
Apenina. Islam dapat menduduki Sisilia dan Italia selatan, tetapi dapat direbut
kembali oelh bangsa Nordia pada abad ke-11
3. Jalan
timur, dimana pada tahun 1453, turki dibawah pimpinan Sultan Muhammad II
berhasil menaklukkan Byzantium dengan terlebih dahulu menyerang Konstantinopel
dari arah belakang yakni laut hitam sehingga mengejutkan tentara byzantium
timur. Dari Byzantium, tentara turki usmani terus melakukan perlawanan sampai
ke kota Wina di Austria. Setelah itu, tentara Turki Usmani mundur kembali ke
Semenanjung Balkan dan menguasai daerah ini selama kurang lebih empat abad.
Baru pada abad ke-19, daerah ini berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Islam.
Akan tetapi, kota konstantinopel masih tetap dikuasai dinasty Umayyah dan
berubah menjadi Istanbul
A.
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN
Sesungguhnya
Eropa banyak berhutang budi pada Islam karena banyak sekali peradaban Islam
yang mempengaruhi Eropa, seperti dari spanyol, perang salib dan sisilia.
Spanyol sendiri merupakan tempat yang paling utam bagi Eropa dalam menyerap
ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, baik dalam bentuk politik, sosial,
ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Beberpa perkembangan Islam antara lain
sebagai berikut.
1. Bidang
politik
Terjadi balance
of power karena di bagian barat terjadi permusuhan antara bani Umayyah II
di Andalusia dengan kekaisaran karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur
terjadi perseteruan antara bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium timur di
semenanjung Balkan. Bani Abbasyah juga bermusuhan dengan Bani Umayyah II dalam
perebutan kekuasaan pada tahun 750 M. Kekaisaran Karoling bermusuhan dengan
kekaisaran Byzanium timur dalam memperebutkan Italia. Oleh karena itu
terjadilah persekutuan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Karoling,
sddangkan bani Umayyah II bersekutu dengan Byzantium Timur. Persekutuan baru
berakhir setelah terjadi perang salib (1096-1291)
2. Bidang
Sosial Ekonomi
Islam telah
menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan Konstantinopel pada tahun 1453 M.
Keadaan ini mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan Eropa. Islam berarti
telah menguasai daerah timur tengah yang ketika itu menjadi jalur dagan dari
Asia ke Eropa. Saat itu perdagangan ditentukan oleh negara-negara Islam. Hal
ini menyebabkan mereka menemukan Asia dan Amerika
3. Bidang
Kebudayaan
Melalui
bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dari
Yunani dan Babilonia. Tokoh tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan
kebudayaan saat itu antara lain sebagai berikut.
a. Al Farabi
(780-863M)
Al Farabi
mendapat gelar guru kedua (Aristoteles digelari guru pertama). Al Farabi mengarang
buku, mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya aristoteles
b. Ibnu
Rusyd (1120-1198)
Ibnu Rusyd
memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga
menimbulkan gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut
kebebasan berfikir. Berawal dari Averoisme inilah lahir roformasi pada abad
ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa. Buku-buku karangan Ibnu
Rusyd kini hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di
perpustakaan-perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan
Bidayatul Mujtahid dan Tahafutut Tahaful.
c. Ibnu Sina
(980-1060 M)
Di Eropa,
Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter di kota
Hamazan Persia, penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit.
Beliau juga seorang filsuf yang terkenal dengan idenya mengenai paham serba
wujud atau wahdatul wujud. Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika dan ilmu jiwa.
Karyanya yang terkenal dan penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At
Tibb yang menjadi suatu rujukan ilmu kedokteran
4. Bidang
Pendidikan
Banyak
pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti
Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di
universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya
ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke
negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang
pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun
1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas.
Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari
universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat
Banyak
gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm
bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik.
Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Seorang
sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu
fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia
diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120 M). Selain menjadi
dokter, ia bekerja sama dengan Walcher menyusun mata pelajaran ilmu falak
berdasarkan pengetahuan sarjan dan ilmuwan muslim yang didapatnya dari spanyol.
Demikin juga dengan Adelard of Bath (1079-1192 M) yang pernah belajar pula di
Toledo dan setelah ia kembali ke Inggris, ia pun menjadi seorang sarjan yang
termasyhur di negaranya
2. Cordoba
mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan
3. Seorang
pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M) mempelajari
bahasa Arab di Paris (1240-1268 M). Melalui kemampuan bahasa Arab dan bahasa
latin yang dimilikinya, ia dapat membaca nasakah asli dan menterjemahkannya ke
dalam berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu pasti. Buku-buku asli dan
terjemahan tersebut dibawanya ke Universitas Oxford Inggris. Sayangnya,
penerjemahan tersebut di akui sebagai karyanya tanpa menyebut pengarang
aslinya. Diantara bukuyang diterjemahkan antara lain adalah Al Manzir karya Ali
Al Hasan Ibnu Haitam (965-1038 M). Dalam buku itu terdapat teori tentang
mikroskop dan mesiu yang banyak dikatakan sebagai hasil karya Roger Bacon.
4. Seorang
sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac (940-1003 M) dan
pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea,
Italia Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol. Dengan bantuan sarjana muslim
disana , ia berhasil menerjemahkan lebih kurang 92 buah buku ilmiah Islam ke
dalam bahasa latin. Di antara karya tersebut adalah Al Amar karya Abu Bakar
Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi (866-926 M) dan sebuah buku kedokteran karangan
Qodim Az Zahrawi serta buku Abu Muhammad Al baitar berisi tentang tumbuhan.
Sarjana-sarjana muslim tersebut mengajarkan penduduk non muslim tanpa
membeda-bedakan agama yang mereka anut
5. Apabila
kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yang
terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim.
Akan tetapi, apabila kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai kerajaan non
muslim, maka penduduk negeri tersebut diperlakukan dengan baik. Agama dan
kebudayaan merekapun tidak terganggu
6. Banyak
sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan
ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa
meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka sendiri.
Akibat atau
pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian
filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan
kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini
melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan
kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan
reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung
atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum
muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa
pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol.
Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan
muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan
undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara pakasa dari spanyol. Dengan
demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi
pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
B. HIKMAH
SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN
Ada beberapa
manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah perkembangan Islam pada abad
pertengahan, diantaranya sebagai berikut.
- Meskipun Bani Umayyah telah
dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan wilayah Islam masih terus
dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan Islam tetap berkembang di
Eropa. Hal tersebut menandakan bahwa semangat kaum muslim dalam meraih
cita-cita sangat tinggi sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan yang
sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini terbukti dalam
setiap perluasan wilayah, kaum muslim mampu menguasai Spanyol dalam waktu
sekitar delapan abad (711-1492 M) dan menguasai Semenanjung Balkan sekitar
4 abad (1453-1918 M)
- Niat yang tulus ketika
melakukan sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan, ketika niat telah
berubah menjadi orientasi terhadap kekuasaan atau harta, maka dengan cepat
kehancuran akan menimpa. Hal tersebut telah banyak dibuktikan pada
peristiwa-peristiwa runtuhnya daulah bani Umayyah, bani Abbasyah, dan bani
Umayyah II di Andalusia serta kerajaan atau pemerintahan lain dimanapun
berada
- Penaklukan wilayah yang
demikian luas dilakukan oleh kaum muslim saat itu berdasarkan pada
permintaan penduduk suatu negara yang ditindas oleh pemimpin mereka
sendiri. Hal tersebut dikarenakan penduduknya berada dibawah pemerintahan
yang zalim atau karena kerajaan tersebut telah mengganggu wilayah-wilayah
Islam. Oleh karena itu, kaum muslim telah bertindak sebagai pembebas
masyarakat suatu negara dari tindakan pemerintah mereka yang
sewenag-wenang dan bukan bertindak sebagai penjajah atas suatu negara.
Penduduk yang dibebaskan tetap diberikan keleluasan untuk menjalankan
agama atau kepercayaan mereka masing-masing meskipun upaya penyebaran
agama Islam senantiasa dilakukan.
- Islam memiliki kontribusi yang
sangat besar dalam upaya menyebarkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Eropa memiliki kemajuan saat ini salah satunya disebabkan jasa
sarjana-sarjana muslim yang telah menjadi mata rantai perkembangan ilmu
pengetahuan kepada masyarakat Eropa saat itu.
C.
PENGHAYATAN TERHADAP SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN
Ada banyak
perilaku yang pat diterapkan sebagai cerminan penghayatan terhadap sejarah
perkembangan Islam di abad pertengahan yakni antara lain sebagai berikut.
- Sejarah merupakan pelajaran
bagi manusia agar di kemudian hari perilaku atau perbuatan kaum muslim
yang membuat kaum muslim dan umat manusia lainnya menderita tidqak
terulang lagi. Lemahnya persatuan umat Islam dapat dijadikan celah pihak
lain untuk memundurkan peran kaum muslim, baik dari kancah perekonomian
maupun politik. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya mampu mengubah tata
kehidupannya yang seimbang antara kepentingan duniawi dan ukhrawinya serta
senantiasa meningkatkan wawasan keislamannya melalui rujukan Al Qur’an dan
Hadis.
- Umat Islam harus mengambil
pelajaran dari negara barat. Mereka semula jauh tertinggal dibandingkan
dengan kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat Islam, tetapi kemudian
mereka dapat mengejar kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat Islam.
Invasi Islam terhadap Eropa seperti andalusia dan Semenanjung Balkan
selama berabad-abad telah memotifasi barat untuk mempelajari ilmu
pengetahuan, tekhnologi dan kebudayaannya
- Keberadaan cendekiawan pada
masa perkembangan Islam abad pertengahan seperti Ibnu Sina, Al Farabi, dan
Ibnu Rusyd haurs menjadi inspirasi dan inovasi bagi uamt Islam untuk terus
mempelajari berbagai disiplin ilmu demi melanjutkan cita-cita perjuangan
tokoh-tokoh muslim pada abad pertengahan tersebut sehingga Islam mampu
membawa rahmat bagi seluruh dunia.
D. PENGARUH
SEJARAH ISLAM ABAD PERTENGAHAN TERHADAP UMAT ISLAM INDONESIA
Jauh sebelum
Islam masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia telah memeluk agama hindu dan budha
disamping kepercayaan nenek moyang mereka yang menganut animisme dan dinamisme.
Setelah Islam masuk ke Indonesia, Islam berpengaruh besar baik dalam bidang
politik, sosial, ekonomi,maupun di bidang kebudayaan yang antara lain seperti
di bawah ini.
1. Pengaruh
Bahasa dan Nama
Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan sangat banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab.
Bahasa Arab sudah banayk menyatu dalam kosa kata bahasa Indonesia, contohnya
kata wajib, fardu, lahir, bathin, musyawarah, surat, kabar, koran, jual, kursi
dan masker. Dalam hal nama juga banyak dipakai nama-nama yang berciri Islam
(Arab) seperti Muhammad, Abdullah, Anwar, Ahmad, Abdul, Muthalib, Muhaimin,
Junaidi, Aminah, Khadijah, Maimunah, Rahmillah, Rohani dan Rahma.
2. Pengaruh
Budaya, Adat Istiadat dan Seni
Kebiasaan
yang banyak berkembang dari budaya Islam dapat berupa ucapan salam, acara
tahlilan, syukuran, yasinan dan lain-lain. Dalam hal kesenian, banyak dijumpai
seni musik seperti kasidah, rebana, marawis, barzanji dan shalawat. Kita juga
melihat pengaruh di bidang seni arsitektur rumah peribadatan atau masjid di
Indonesia yang banayak dipengaruhi oleh arsitektur masjid yang ada di wilayah
Timur Tengah.
3. Pengaruh
dalam Bidang Politik
Pengaruh
inin dapat dilihat dalam sistem pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia seperti konsep khilafah atau kesultanan yang sering kita jumpai pada
kerajaan-kerajaan seperti Aceh, Mataram. Demak, Banten dan Tidore
4. Pengaruh
di bidang ekonomi
Daerah-daerah
pesisir sering dikunjungi para pedagang Islam dari Arab, Parsi,dan Gujarat yang
menerapkan konsep jual beli secara Islam. Juga adanya kewajiban membayar zakat
atau amal jariyah yang lainnya, seperti sedekah, infak, waqaf, menyantuni
yatim, piatu, fakir dan miskin. Hal itu membuat perekonomian umat Islam semakin
berkembang.
Sejarah
Islam dibagi menjadi tiga periode, yaitu:
- Periode Klasik (650-1250 M),
merupakan zaman kemajuan. Periode ini dibagi dua fase:
- Fase ekspansi, integrasi, dan
puncak kemajuan (650-1000 M).
- Fase disintegrasi (1000-1250
M).
- Periode Pertengahan (1250-1800
M), terdiri dari dua fase:
- Fase kemunduran (1250-1500 M).
- Fase tiga kerajaan besar
(1500-1800 M).
- Periode Modern (1800-sekarang),
merupakan periode kebangkitan umat Islam.
E.
KESULTANAN USMANI
Didirikan
oleh Usman, putra Artogol dari kabilah Oghuz di Mongol. Awalnya datang ke Turki
untuk meminta suaka politik kepada penguasa Seljuk dari serangan tentara
Mongol. Usman dipercaya menjadi panglima perang Dinasti Seljuk menggantikan
ayahnya. Setelah Sultan Alauddin wafat, Usman mengambil alih kekuasaan, sejak
itu berdirilah Dinasti Usmani.
Dinasti
Usmani berbentuk kesultanan yang beribukota di Istanbul, Turki. Berasal dari
suku bangsa pengembara yang bermukim di wilayah Asia Tengah, salah satunya suku
Kayi. Usman bergelar “Pedisyah Al-Usman”, dibawah kepemimpinannya wilayah
kesultanan semakin luas dengan menaklukan beberapa wilayah, seperti Azmir (1327
M), Tharasyanli (1356 M), Iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Galipoli
(1356 M). Pada masa pemerintahan Muhammad Al-Fatih Kesultanan Usmani mengalami
puncak kejayaan, dan dapat menaklukan wilayah Byzantum serta Konstantinopel
(1453 M).
1.
Pemerintahan dan Militer
Tingkatan
paling tinggi dipegang oleh Sultan, tingkat kedua perdana menteri atau
Sadrazan, tingkat ketiga gubernur atau Pasya, tingkat keempat bupati atau
As-sawaziq atau Al-alawiyah.
Sistem
pemerintahan dan kekuasaan militernya berjalan baik. Muncul kelompok elite
militer yang disebut janissary atau inkrisyriyah pada masa Orkhan bin Usman,
kelompok ini merupakan kelompok penghancur negeri non-muslim.
2.
Pengetahuan dan Budaya
Terjadi
akulturasi dari beberapa negara seiring dengan meluasnya wilayah, yaitu
kebudayaan Persia, Byzantium, dan Arab. Rakyat Usmani mengambil ajaran tentang
etika dan tat krama dari kebudayaan Persia, organisasi dan kemiliteran dari
Byzantum, dan ilmu arsitektur dari Arab. Dari ilmu arsitektur tersebut,
berdirilah berbagai masjid yang bagus serta kaligrafi indah.
3. Agama
Muncul dua
aliran tarekat, yaitu Bektsyi yang banyak pengaruhnya dibidang militer, dan
Maulawiyah yang banyak pengaruhnya di lingkungan pejabat pemerintahan.
F. KERAJAAN
SAFAWI
Didirikan
oleh Syah Ismail pada 907 H/1500 M di Tabriz, Persia (Iran). Awalnya sebuah
gerakan tarekat yang bernama Safawiyah yang menjadi gerakan politik, dipimpin
oleh Syekh Safifuddin Ishaq. Gerakan ini memasuki wilayah politik dan
pemerintahan karena merupakan tarekat militer yang para pengikutnya
berkeinginan memainkan peran politik untuk memperkokoh kekuasaannya. Kegiatan
politik dipertajam pada pemerintahan Ismail, sehingga Ismail dianggap sebagai
pendiri Kerajaan Safawi. Dibentuk semacam kesatuan tentara agama atau Qizilbasy
(si kepala merah) pada pemerintahan Haidar.
Ismal
menerapkan Syiah Isra Asyariah sebagai agama negara. Sebelumnya Persia berada
di bawah kekuaaan Suni, maka ia mendatangkan ulama Syiah dari Iraq, Bahrein,
dan Libanon untuk tujuannya. Program ini mengalami pertentangan yang berat,
karena tidak mudah mengubah ideologi rakyat dari Suni ke Syiah. Banyak pula
sastrawan dan ulama Suni yang dibunuh demi penerapan Syiah ini. Syah Ismail
terus melanjutkan penaklukan sampai ke seluruh Iran, Heart maupun Diyarbakr
(Turki), dan Baghdad dengan dukungan pasukan Qizilbasy.
Pada masa
pemerintahan Syah Abbas (1588-1629) Kerajaan Safawi mengalami puncak keemasaan.
Tidak hanya meredam konflik internal dan merebut wilayah yang melepaskan diri,
tetapi Syah Abbas juga mampu melebarkan wilayahnya ke Tabriz, Sirwan, dan
kep.Harmuz, bahkan pelabuhan Bandar Abbas. Syah Abbas ingin melepaskan diri
dari ketergantungan dukungan kekuatan militer Qizilbasy, maka ia membentuk
kekuatan militer yang terdiri dari budak Kaukakus dan Georgia. Strategi ini
berhasil mengusir kekuatan Uzbek di Khirazan pada tahun 1598.
1.
Pemerintahan dan Politik
Terbagi secara
horozontal, yaitu didasarkan pada garis kesukuan atau kedaerahan, dan pembagian
secara vertikal, yaitu mencakup dua jenis, istana (dargah) dan sekretariat
negara (divan atau mamalik). Penyelenggaraan negara dipercayakan kepada para
amir (kepala suku) tingkat atas dan wazir (menteri) yang tergabung dalam suatu
dewan (jangi). Terdapat lembaga yang tercakup dalam dewan tersebut (majelis
nivis) yang terdiri dari sejarawan istana, sekretaris pribadi Syah, dan kepala
intelejen.
2. Ekonomi
Ekonomi
dikendalikan langsung oleh pusat. Banyak memperkuat di bidang pertanian dengan
memperbanyak pengalihan tanah negara menjadi tanah raja. Pertumbuhan ekonominya
semakin baik karena stabilitas keamanan yang dinamis dan situasi dalam negeri
yang terkendali. Pelabuhan Bandar Abbas menjadi jalur perdagangan antara Timur
dan Barat sehingga sektor perdagangan semakin maju. Di bidang pertanian
mengalami kemajuan terutama di daerah Bulan Sabit yang subur.
3. Ilmu
Pengetahuan
Didirikan
lembaga pendidikan Syiah oleh Syah Abbas, yaitu sekolah teologi untuk lebih
memantapkan akan aliran Syiah. Beberapa nama ilmuwan, sastrawan, dan sejarawan
Safawi antara lain, Muhammad bin Husain Al-Amili Al-Juba’i, Muhammad Baqir
Astarabadi, Sarudin Muhammad bin Ibrahim Syirazi, dan Muhammad Baqir Majlisi.
4. Bangunan
dan Seni
Kantor,
masjid, rumah sakit, dan jembatan raksasa dibangun dengan gaya arsitektur yang
indah. Di bidang seni, terlihat dalam kegiatan dan hasil dari kerajinan tangan,
keramik, karpet, dan seni lukis.
G. KERAJAAN
MOGUL
Didirikan
oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M) di India. Babur diwarisi daerah Ferghana
dari ayahnya ketika berusia 11 tahun. Berdirinya Kerajaan Mogul di India
menimbulkan serangan dari Kerajaan Hindu, serangan ini dapat dikalahkan oleh
Babur. Babur memerintah selama 30 tahun, setelah wafat digantikan putranya,
Humayun yang hanya memerintah selama 9 tahun karena kondisi dalam negeri tidak
aman dengan munculnya pemberontakan. Humayun meninggal dan digantikan oleh
anaknya yang berusia 14 tahun, Akbar. Urusan pemerintahan diserahkan kepada
Bairam Khan. Ketika Akbar dewasa, ia memperluas wilayah dengan menaklukan
daerah Chundar, Ghond, Orisa, dan Asingah. Pemerintahan dijalankan secara
militeristik, pemimpin daerah dipimpin ileh seorang komandan (sipah saleh).
Terjadi kemajuan di berbagai bidang, misalnya ekonomi dan pertanian, yang
dipacu oleh stabilitas politik yang aman dan pemerintahan yang stabil. Karya
Malik Muhammad Jayadi yang berjudul “Padmayat” menjadi karya sastra yang paling
menonjol. Demikian juga pembangunan masjid indah dan megah yang berlapis
mutiara yang disebut “Taj Mahal”.
H. Manfaat
Sejarah Perkembangan Islam Abad Pertengahan
Beberapa
manfaat dari sejarah perkembangan Islam abad pertengahan diantaranya:
1.
Jiwa dan semangat persatuan serta kesatuan yang dibina oleh tiga kerajaan besar
dapat membangun kerajaan pada zamannya.
2.
Kerja keras dan pantang menyerah yang dilakukan oleh rakyat dan pemimpin pada
masa pertengahan telah membuahkan hasil yang gemilang.
3.
Kreativitas dan ketekunan yang dimiliki para ilmuwan pada masa pertengahan
telah melahirkan berbagai ilmu pengetahuan dan perkembangan kebudayaan.
I. Pengaruh
Perkembangan Islam Abad Pertengahan
Terhadap
Umat Islam di Indonesia
Pengaruh
perkembangan Islam abad pertengahan terhadap umat Islam di Indonesia antara
lain:
1.
Muncul pemahaman dari metode berpikir tradisional menjadi rasional.
2.
Berkembang pendekatan teologi Asy’ariyah.
3.
Muncul madzab yang sangat besar yaitu Syafi’i, Maliki, Hambali, dan
Hanafi.
4.
Memberikan pengaruh positif yang memiliki peradaban bagi masyarakat di
Indonesia.
5.
Mengembangkan syiar Islam sehingga nilai-nilai ajaran Islam dapat dianut dan
dilaksanakan masyarakat muslim di Indonesia.